| 0 komentar ]

Jakarta,Upaya
untuk melakukan pembaruan
sepakbola Indonesia terus
dilakukan oleh Arifin Panigoro.
Pengusaha nasional itu
menggalang Liga Primer
Indonesia (LPI) bersama 15
klub.
Kesepakatan untuk membentuk
LPI tersebut dicapai pada Jumat
(17/9/2010) di Jakarta. Lima
belas klub yang setuju
bergabung adalah PSM
Makassar, Persebaya Surabaya,
Arema Malang, Persija Jakarta,
PSMS Medan, Persipura
Jayapura, Semen Padang,
Persitara Jakarta Utara, PSPS
Pekanbaru, PSS Sleman, Persijap
Jepara, PSIS Semarang, Persema
Malang, Deltras Sidoarjo, dan
Persibo Bojonegoro.
Sementara, ada lima klub lain
yang tidak hadir dalam
pertemuan tersebut, tapi
penyelenggara mengklaim
bahwa mereka juga
mendukung pembentukan LPI.
Lima klub itu adalah Sriwijaya
FC, Persita Tangerang, Persib
Bandung, Persis Solo, dan Mitra
Kukar.
"Ada 20 klub yang menyatakan
bersedia mengikuti kompetisi
ini, tetapi hari ini yang datang
sebanyak 15 klub dan mereka
sudah menyatakan
komitmennya untuk ikut
kompetisi ini," kata Arya
Abhiseka, tim perumus LPI,
dalam rilis yang diterima
detiksport .
Nantinya, LPI yang diklaim
independen ini akan didukung
oleh konsorsium yang dibentuk
oleh sejumlah pengusaha
nasional yang dibentuk oleh
Arifin Panigoro, pengusaha
yang merupakan pemilik Grup
Medco.
Pengelola LPI mengklaim bahwa
kompetisi tersebut dibentuk
bukan untuk menandingi
kompetisi yang dibuat oleh PSSI
dan Liga Indonesia. LPI
bertujuan untuk memperbaiki
kompetisi yang sudah ada.
"Apa yang kami lakukan ini
sudah dilakukan Inggris pada
1992, Skotlandia pada 1998,
dan Italia pada tahun ini. Di
negeri-negeri itu, federasi
sepak bola tetap dilibatkan
dalam pengelolaan kompetisi,"
tutur Arya.
Perbedaan antara kompetisi
yang digelar PSSI saat ini
dengan LPI dan di negara-
negara tadi, adalah kedudukan
penyelenggara kompetisi yang
sejajar dengan federasi sepak
bola.
Perbedaan lainnya, LPI dan
kompetisi di tiga negara tadi
dimiliki oleh pesertanya
sehingga seluruh keuntungan
yang didapat dari kompetisi itu
dikembalikan ke peserta.
Sedangkan kompetisi di
Indonesia pada saat ini dimiliki
oleh PSSI. Klub tidak
mendapatkan keuntungan
finansial apa pun dengan
mengikuti kompetisi tersebut.
Selain itu, LPI juga dibentuk
dengan tujuan agar klub-klub
peserta bebas dari suntikan
dana APBD. Nantinya, klub
peserta akan diberi modal
dengan besaran beda
tergantung kebutuhan. Agar
modal tidak diselewengkan,
setiap klub bakal diaudit oleh
auditor publik.
Mengenai kemungkinan adanya
tekanan kepada klub-klub
tersebut nantinya, menurut
Arya, PSSI dan PT Liga
Indonesia tidak bisa semena-
mena dan mencoret klub-klub
yang akan berpartisipasi di LPI.
Katanya, PSSI bisa kena sanksi
FIFA jika melakukan hal itu.
"PSSI tidak bisa melarang klub
berkompetisi," tutur Arya.
"Kami ingin sekali perubahan
dalam sepakbola Indonesia.
Sudah tidak zamannya lagi
klub-klub ditakut-takuti (oleh
PSSI). Kami ikut di baris
terdepan dalam perubahan
besar melalui liga baru
independen ini. Kami yakin LPI
bisa lebih baik dan
menguntungkan klub-klub
anggotanya," papar Noor
Korompot, salah satu pengurus
teras PSM Makassar.

| 0 komentar ]

Pelatih Persik Kediri Jaya
Hartono, sudah mengantongi
12 nama pemain yang layak
direkomendasikan untuk
dikontrak.
Seleksi pemain
‘ Macan Putih ’
untuk musim depan, di ajang
Divisi Utama 2010 memasuki
hari ketiga. Dari 50 orang
pemain yang mengikuti seleksi,
hanya 12 orang yang diminati
pelatih. Artinya, 38 pemain
terpaksa harus angkat kaki dari
Kediri.

Saya sudah
merekomendasikan 12 orang
pemain kepada managemen
tim,
” kata Jaya, Senin (6/9).
Kedua belas pemain yang
memikat hati mantan pelatih
Persib Bandung itu memang
cukup memiliki nama di kancah
sepak bola Nasional.
Seperti Ade Candra Kirana,
mantan pemain PSPS Abdi Gusti
yang sebelumnya memperkuat
Persisam, Adnan Buyung
mantan pemain PSM Makassar,
kemudian Amzar Reza dari
Persela Lamongan, Sony
Kurniawan, Herman Romansyah
mantan pemain Persiba, M.
Yusuf dari PSM Makassar junior,
kiper Franky Irawan mantan
pemain Persija/timnas U-23.
"Mereka lolos seleksi karena
memang memiliki skill, serta
memiliki pengalaman serta
dapat diandalkan,
” imbuh
pelatih yang telah membawa
Persik juara pada tahun 2003
lalu.
Keputusan Jaya untuk
merekomendasikan kedua belas
pemain itu melalui proses yang
panjang. Sebab, selain melihat
kemampuan para pemain
secara langsung bersama tiga
asistennya yaitu, Musikan, Toyo
Hartono dan M. Andi Syukrian
(pelatih kiper), Jaya juga
berdiskusi panjang dengan
manajer Sunardi serta
sekretaris umum Persik Barnadi
Jaya tidak ingin asal
‘ comot ’
alias membeli kucing dalam
karung.
“ Kita merugi apabila
sudah dikontrak, tetapi
kemampuannya terbatas. Maka,
dalam seleksi ini, kita benar-
benar teliti,
” tukasnya. (gk-29)
Mampukah Jaya Hartono
mengangkat Persik Kediri
kembali ke kompetisi kasta
tertinggi sepakbola
Indonesia?

| 0 komentar ]

detikcom - Surabaya,
Kegembiraan pendukung
Persibo Bojonegoro, setelah tim
kesayangannya berhasil lolos
ke Indonesia Super Liga (ISL)
tak berlangsung lama. Seluruh
pertandingan kandang harus
dilakoni di Stadion Brawijaya,
Kota Kediri. Karena kandang
mereka dinyatakan tak lolos
verifikasi oleh Liga Indonesia.
Sekretaris Persik Kediri Barnadi,
membenarkan jika Laskar
Anggling Darmo akan
meminjam Stadion Brawijaya
selama satu musim kedepan.
Stadion Letjend H Soedirman,
kadang Persibo dinyatakan tak
layak dijadikan home base tim
bersegaram oranye tersebut,
karena belum dilengkapi
fasilitas penerangan.
"Persibo memang meminjam
(Stadion) Brawijaya untuk satu
musim kedepan. Surat ijin
sudah dilayangkan dan Pak
Wali (Walikota Kediri) sudah
mengisyaratkan memproses,
yang atinya menyetujui itu,"
kata Barnadi kepada
detiksurabaya.com saat
ditemui di Sekretariat Persik,
Jalan Diponegoro, Sabtu
(4/9/2010).
Barnadi menambahkan, untuk
peminjaman stadion tersebut
pihaknya tidak mengenakan
biaya. Manajemen Persik akan
mendapatkan hasil dari
peminjaman yang
dilakukannya, melalui penjualan
tiket. "Keuntungan kita ya dari
jualan tiket itu, selebihnya tidak
ada," imbuhnya.
Sementara untuk semua biaya
pelaksanaan pertandingan,
Manajemen Persik
membebankan kepada pihak
Persibo. Termasuk untuk biaya
listrik pada lampu penerangan,
klub yang baru promosi
tersebut diminta
menanggungnya.
"Semua pertandingan kandang
Persibo di Kediri akan digelar
malam, karena sore digunakan
Persik. Atas dasar itu kami
sudah meminta mereka
menanggung biaya
listriknya," tegas Barnadi.
Sementara Kapolres Kediri AKBP
Mulia Hasudungan Ritonga,
dikonfirmasi mengaku tidak
mempermasalahkan. Pihaknya
siap merekomendasikan izin
pelaksanaan pertandingan,
dengan catatan evaluasi tetap
dijalankan.
"Pada dasarnya kami tidak
masalah, tapi izin harus
diperbarui di setiap
pertandingan. Di sana kami
akan evaluasi, kalau memang
aman lanjut, tapi kalau tidak ya
berhenti," tegas Mulia.
Persibo menjadi 1 dari 2 tim
asal Jawa Timur yang berhasil
lolos masuk ke kompetisi ISL
musim mendatang,
mendampingi Deltras Sidoarjo.
Bersamaan dengan hasil itu 2
tim lain Jawa Timur juga
terdegradasi dari kompetisi ISL,
masing-masing Persik Kediri
dan Persebaya Surabaya.