| 0 komentar ]

Kediri- Kepala
Kepolisian Resor Kota Kediri Ajun
Komisaris Besar Polisi Mulia
Hasudungan Ritonga
menyatakan akan tetap
mencekal pertandingan Persik di
Kota Kediri yang berpotensi
kericuhan. Sikap tersebut
menuai kecaman dari sejumlah
suporter Persik.

Dalam serah terima jabatan
Kapolresta Kediri siang tadi,
Mulia yang menggantikan Rastra
Gunawan mengaku tidak akan
mengubah semua keputusan
yang diambil pendahulunya,
termasuk mencekal
pertandingan Persik melawan
klub-klub berbahaya seperti
Arema Malang dan Persebaya
Kediri. "Saya akan teruskan
semua kebijakan yang ada," kata
Mulia, Senin (14/6).

Sebelumnya Kapolresta Kediri
yang lama Rastra Gunawan
mengambil sikap represif
terhadap pertandingan Persik
yang dinilai berbahaya. Salah
satunya adalah melarang
pertandingan Persik melawan
Persebaya dalam Indonesia
Super League beberapa waktu
lalu hingga berbuah sanksi
kepada Persik. Tim berjuluk
Macan Putih itu saat ini tengah
berada di ambang kehancuran
dan turun kasta ke divisi utama.

Pencekalan itu sendiri sempat
menuai gelombang aksi unjuk
rasa di Mapolresta Kediri oleh
ribuan Persikmania. Mereka
melempari Rastra dengan telur
busuk dan air kencing karena
dianggap menghancurkan karir
Persik dengan mencekal
pertandingan di kandang.

Sebagai pejabat baru di
Kepolisian Resor Kota Kediri,
Mulia mengaku tidak akan
membuat perubahan kebijakan
yang sudah ada. Meski salah satu
resikonya adalah berhadapan
dengan Persikmania. "Tidak ada
yang akan diubah, termasuk
pertandingan Persik," katanya.

Sejumlah Persikmania mengaku
kecewa dengan sikap pejabat
baru tersebut, karena dianggap
mampu mengakomodir
kebutuhan Persik. Mereka tetap
mendesak polisi memberikan
kelonggaran kepada Persik
untuk bermain di kandang
sendiri. "Kami berjanji tidak akan
membuat rusuh," kata Rendra,
salah satu koordinator lapangan
Persik Kecamatan Mojoroto.

0 komentar

Posting Komentar